Kemlu RI Pastikan Tak Ada Warga Negara Indonesia Jadi Korban Taifun Kong-rey di Taiwan

Jumlah korban tewas akibat dua badai tropis, Trami dan Kong-Rey, yang melanda Pulau Luzon di Filipina utara pekan lalu telah mencapai 125 orang, menurut laporan media Filipina, mengutip Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC). Foto : Istimewa

FAKTA GRUP – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan bahwa Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei telah melaporkan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban akibat Taifun Kong-rey yang melanda Taiwan pada Kamis siang waktu setempat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa KDEI Taipei terus memantau situasi dan berkomunikasi dengan WNI serta jaringan komunitas WNI di Taiwan untuk memastikan kondisi mereka selama badai berlangsung.

“Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai WNI yang terdampak oleh Taifun Kong-rey,” ujar Judha dalam keterangan pers di Jakarta pada hari Kamis.

Berdasarkan laporan KDEI Taipei, Taifun Kong-rey telah menyebabkan 27 orang terluka dan mengakibatkan lebih dari 2.200 penduduk di wilayah pesisir Taiwan harus mengungsi. Badai ini juga memicu tanah longsor di beberapa titik di pesisir timur Taiwan dan menyebabkan penangguhan layanan kereta api serta sejumlah penerbangan.

Dalam situasi ini, KDEI Taipei terus mengingatkan WNI di Taiwan untuk selalu waspada terhadap dampak badai Kong-rey. Pihak KDEI juga mengimbau agar WNI tetap berada di dalam rumah dan hanya keluar jika memang benar-benar diperlukan.

Selain itu, melalui akun media sosial resminya, KDEI Taipei telah menyampaikan peringatan kepada WNI di Taiwan sejak Rabu (30/10), agar mengikuti perkembangan informasi terkait badai dari otoritas setempat maupun dari KDEI.

Otoritas Taiwan sendiri telah meliburkan aktivitas kerja dan sekolah selama badai berlangsung, sebagai langkah antisipasi untuk melindungi warga dari dampak Taifun Kong-rey.

Menurut laporan Badan Cuaca Pusat Taiwan (CWA), peringatan badai telah diterapkan di seluruh wilayah Taiwan. Badai yang awalnya terdeteksi di tenggara pulau tersebut diperkirakan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 17 kilometer per jam sebelum berbelok ke arah utara saat mendekati daratan utama Taiwan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *