Konflik Gajah dengan Manusia Hambat Coklit Pilkada Lampung Barat

Ilustrasi petugas pantarlih dan panwascam Kabupaten Lampung Barat saat melakukan coklit di kecamatan Suoh. Foto : Istimewa

FAKTA JATENG – Konflik gajah liar dan manusia di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, menghambat proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Pilkada Lampung Barat 2024.

“Karena memang dari informasi yang kita terima dari teman-teman PPS di lapangan, kawanan gajah tersebut masih kerap mendekati pemukiman sehingga warga masih gotong royong menghalau kawanan gajah itu,” kata Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi KPU Lampung Barat, Okto Priadi saat dihubungi, Minggu.

Ia mengatakan, ada dua kecamatan yang terkendala coklit yakni Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh.

“Pertama di TPS 06 Talang Jeporo, Pemangku Marga Jaya, Pekon Bandar Agung, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, menjadi kendala coklit karena warga banyak ikut menghalau kawanan gajah,” kata dia.

Dia menambahkan di wilayah tersebut setidaknya ada sebanyak 382 pemilih yang akan di-coklit.

“Dari jumlah data tersebut baru tercoklit sebanyak 200 mata pilih. Sehingga masih ada sekitar 182 lagi yang perlu di lakukan coklit,” katanya.

Selain Kecamatan Bandar Negeri Suoh, kawanan gajah juga mendekati Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, sehingga pantarlih yang bertugas tidak bisa bertemu dengan warga dikarenakan masih melakukan aktivitas yang sama.

“Karena memang di saat bersamaan warga sedang menghalau gajah yang berusaha masuk ke pemukiman warga, data yang akan dicoklit oleh pantarlih di Pekon Sidorejo ini sebanyak 882 dan yang telah tercoklit sebanyak 256,” ujar dia.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, sejumlah kawanan gajah liar masuk ke pemukiman dan merusak kebun kopi milik warga di Pemangku Rowo Agung, Pekon (Desa) Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.

“Gajah liar sore ini berada di Rawa Agung bawah sudah mendekati ke Simpang Mada dan 50 meter dari pemukiman, dan sekarang masih ada di kebon coklat dan kebon kopi posisi sekarang di Pemangku Rowo Agung, Desa Rowo Rejo, Kecamatan Suoh,” kata Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Ahad.

Ia mengatakan, posisi gajah liar tersebut saat ini masih berpencar menjadi dua kelompok. Oleh karena itu pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan terhadap galah-gajah yang merusak kebun milik warga itu.

“Posisi gajah tadi malam itu menyebar ada yang sudah masuk di persawahan ada yang masih ada di atas pemukiman, dan siang ini gajah ini juga berpencar. Tadi masyarakat memantau ada 6 ekor, di atas kurang lebih 100 meter dari jalan, dan dekat kebon ini ada 6 ekor dan selebihnya ada di dekat kebun sawit,” katanya.

Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat masih melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar yang masuk pemukiman warga tersebut.

Menurutnya, Satgas Lembah Suoh saat ini sudah melaksanakan penghadangan dan penghalauan kepada kawanan gajah liar tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *