Puan Maharani Tandatangani Komitmen Dukungan untuk Anak-Anak Korban Perang di Italia

Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam kunjungannya ke Italia (foto senayan-1)

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam kunjungannya ke Italia, menandatangani komitmen dukungan kepada anak-anak korban perang Gaza dan Ukraina. Ia juga mengajak warga dunia untuk berpartisipasi dalam mendukung hak-hak anak agar terbebas dari perang.

Kedatangan Puan ke Roma merupakan bagian dari undangan dari Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan, untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights. Puan diundang bersama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dalam perhelatan tersebut.

Sebelum menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak, Puan dan Megawati mengikuti forum Unbroken Kids Alliance di Museum San Salvatore in Lauro, Roma, pada Minggu (2/2/2025) malam. Aliansi ini bertujuan untuk melindungi anak-anak yang menjadi korban perang, termasuk di Palestina dan Ukraina.

“Kita perlu mengeksplorasi pendekatan inovatif yang dapat memperkuat hak-hak anak dan menciptakan dunia yang lebih aman bagi mereka,” kata Puan dalam kesempatan tersebut.

Pada acara tersebut, Puan, Megawati, dan para pihak terkait menandatangani komitmen bersama di sebuah dinding sebagai simbol dukungan untuk menyelamatkan hak anak yang terancam perang. Puan menegaskan bahwa perang merupakan pelanggaran terbesar terhadap hak anak.

“Kita harus mengatasi salah satu pelanggaran hak-hak anak terbesar, yaitu perang. Kita perlu menciptakan zona aman di daerah konflik, didukung oleh organisasi kemanusiaan internasional,” ujar Puan.

Puan juga mengungkapkan pentingnya mengintegrasikan perlindungan anak ke dalam lembaga keagamaan dan budaya, mengingat meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan seperti Gaza dan Ukraina. Dia menambahkan bahwa konflik bersenjata terus menggusur, merekrut, dan melukai anak-anak dengan tingkat yang mengkhawatirkan.

“Bantuan kemanusiaan tradisional meskipun diperlukan, tidak cukup. Kita perlu menyediakan tempat berlindung, pendidikan, dan bantuan medis bagi anak-anak yang menjadi korban perang,” tegas Puan.

Usai acara tersebut, Puan dan Megawati bertemu dengan beberapa anak-anak penyintas perang, termasuk Roman Oleksiv, seorang anak penyintas perang Ukraina yang hadir langsung. Roman, yang terkena serangan Rusia dan menderita luka bakar 45 persen pada tubuhnya, berinteraksi hangat dengan Puan dan Megawati.

Puan berharap agar anak-anak di seluruh dunia tidak lagi menjadi korban perang. “Anak-anak harus mendapat haknya untuk hidup secara aman. Lebih jauh, kita harus memperlakukan anak-anak tentara sebagai korban, bukan penjahat,” ujar Puan. Ia juga menekankan pentingnya program rehabilitasi bagi anak-anak tentara agar bisa berintegrasi kembali dalam masyarakat.

Menurut Puan, pendidikan adalah kunci untuk mencapai tujuan ini. “Pendidikan adalah kendaraan paling ampuh dalam memberdayakan anak dan mengatasi masalah eksploitasi serta kemiskinan yang masih mendera banyak anak di dunia,” tambahnya.

Hari ini, Puan dan Megawati akan mengikuti World Leaders Summit on Children’s Rights yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Istana Apostolik, Kota Vatikan. Acara ini menawarkan kesempatan bagi pemimpin dunia untuk berdialog dan mengambil tindakan konkret dalam melindungi hak dan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. KTT ini dihadiri oleh berbagai tokoh dunia, termasuk kepala negara dan advokat hak anak, untuk mendorong kerja sama internasional demi masa depan yang lebih aman dan adil bagi anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *